Penyakit ujub ialah perasaan
kagum dan bangga diri dengan kelebihan dan kebaikan yang dimilikinya. Ia adalah muqaddimah
kepada takabbur (sombong/angkuh) apabila dia mula membanding-bandingkan
dirinya dengan orang lain.
Imam Ibnu Qoyyim
al-Jauziyah rahimahullah (691H1270M) berkata dalam nasihatnya;
"Jika Allah mudahkan bagimu mengerjakan solat malam, maka janganlah memandang rendah orang-orang yang tidur."
"Jika Allah mudahkan bagimu mengerjakan solat malam, maka janganlah memandang rendah orang-orang yang tidur."
"Jika Allah mudahkan
bagimu melaksanakan puasa, maka janganlah memandang orang-orang yang tidak
bepuasa dengan tatapan menghinakan."
"Jika Allah
memudahkan bagimu pintu untuk berjihad, maka janganlah memandang orang-orang
yang tidak berjihad dengan pandangan meremehkan."
"Jika Allah mudahkan
pintu rezeki bagimu, maka janganlah memandang orang-orang yang berhutang dan
kurang rezekinya dengan pandangan yang mengejek dan mencela. Kerana itu adalah
titipan Allah yang kelak akan dipertanggungjawabkan."
"Jika Allah mudahkan
pemahaman agama bagimu, janganlah meremehkan orang lain yang belum faham agama
dengan pandangan hina."
"Jika Allah mudahkan
ilmu bagimu, janganlah sombong dan bangga diri kerananya. Sebab Allah lah yang
memberimu pemahaman itu."
"Dan boleh jadi orang
yang tidak mengerjakan qiyamul lail, puasa (sunnah), tidak berjihad, dan
sepertinya lebih dekat kepada Allah darimu."
"Sesungguhnya jika
engkau terlelap tidur semalaman dan pagi harinya menyesal... lebih baik bagimu
daripada qiyamul lail semalaman namun pagi harinya engkau "merasa"
TAKJUB dan BANGGA dengan amalmu. Sebab tidak layak orang merasa bangga dengan
amalnya, kerana sesungguhnya dia tidak tahu amal yang mana yang Allah akan
terima?
Semoga hati ini terhindar
dari ujub.
Wallahu a'lam
No comments:
Post a Comment