Thursday, November 10, 2016

"Tangisan Rasulullah menggoncangkan Arasy"



Dikisahkan, bahwasanya di waktu Rasulullah SAW sedang asyik berthawaf di Ka’bah, beliau mendengar seseorang di hadapannya berthawaf, sambil berzikir “Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah Shalallahu SAW kemudian menirukannya membaca “Ya Karim! Ya Karim!”.

Orang itu Ialu berhenti di salah satu sudut Ka’bah, dan berdzikir lagi “Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah SAW yang berada di belakangnya mengikut dzikirnya “Ya Karim! Ya Karim!”.
Merasa seperti diolok-olokkan, orang itu menoleh ke belakang dan terlihat olehnya seorang laki-laki yang gagah, lagi tampan yang belum pernah dikenalinya.

Orang itu Ialu berkata “Wahai orang tampan! Apakah engkau memang sengaja memperolok-olokkanku, karena aku ini adalah orang Arab badwi?
Kalaulah bukan kerana ketampananmu dan kegagahanmu, pasti engkau akan aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah”

Mendengar kata-kata orang badwi itu, Rasulullah Shalallahu SAW tersenyum, lalu bertanya “Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab?"

“Belum,” jawab orang itu.

“Jadi bagaimana kau beriman kepadanya?”

“Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya, sekalipun saya belum pernah melihatnya, dan membenarkan perutusannya, sekalipun saya belum pernah bertemu dengannya,” kata orang Arab badwi itu pula.

Rasulullah Shalallahu SAW pun berkata kepadanya “Wahai orang Arab! Ketahuilah aku inilah Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat!

Melihat Nabi di hadapannya, dia tercengang, seperti tidak percaya kepada dirinya.
“Tuan ini Nabi Muhammad?!”

“Ya” jawab Nabi SAW.

Dia segera tunduk untuk mencium kedua kaki Rasulullah SAW melihat hal itu, Rasulullah SAW menarik tubuh orang Arab itu, seraya berkata kepadanya “Wahai orang Arab! janganlah berbuat serupa itu. 

Perbuatan seperti itu biasanya dilakukan oleh hamba sahaya kepada juragannya. Ketahuilah, Allah mengutusku bukan untuk menjadi seorang yang takabbur, yang meminta dihormati, atau diagungkan, tetapi demi membawa berita”

Ketika itulah, Malaikat Jibril AS turun membawa berita dari langit dan berkata “Ya Muhammad! Allah mengucapkan salam kepadamu dan bersabda “Katakanlah kepada orang Arab itu, agar dia tidak terpesona dengan belas kasih Allah. 

Ketahuilah bahawa Allah akan menghisabnya di hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil maupun yang besar!”.

Setelah menyampaikan berita itu, Malaikat Jibril AS kemudian pergi.

Maka orang Arab itu pula berkata “Demi keagungan serta kemuliaan Allah, jika Allah akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan dengannya!” kata orang Arab badwi itu.

“Apakah yang akan engkau perhitungkan dengan Allah?” Rasulullah SAW bertanya kepadanya.

“Jika Allah akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa kebesaran maghfirahnya. Jika Allah memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa keluasan pengampunannya.
Jika Allah memperhitungkan kekikiran hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa kedermawanannya’

Mendengar ucapan orang Arab badwi itu, maka Rasulullah SAW pun menangis mengingatkan betapa benarnya kata-kata orang Arab badwi itu, air mata beliau meleleh membasahi janggutnya.

Lantaran itu Malaikat Jibril AS turun lagi seraya berkata “Ya Muhammad! Allah menyampaikan salam kepadamu, dan berfirman “Berhentilah engkau dari menangis! Sesungguhnya karana tangismu, penjaga Arasy lupa dari bacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga la bergoncang”.

Katakan kepada temanmu itu, bahwa Allah tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan memperhitungkan kemaksiatannya. Allah sudah mengampuni semua kesalahannya dan ia akan menjadi temanmu di syurga nanti!”.

Betapa sukanya orang Arab badwi itu, mendengar berita tersebut. la Ialu menangis karena tidak berdaya menahan keharuan dirinya

Wallahualam

No comments:

Post a Comment